KOLABORASI

Sejak kelas 8, aku, Hani dan Keenan berada di kelas yang sama. Seolah tak cukup hanya 1 tahun kebersamaan di dalam kelas, kami bertiga berada di kelas yang sama hingga pehujung kelas 9. Banyak hal yang telah kami lalui bersama.

Aku mencalonkan diri sebagai ketua OSIS saat aku duduk di kelas 8. Sebenarnya aku tidak sepercaya diri itu. Aku mendapat berbagai dukungan dari teman-teman, para senior dan pembina OSIS. Hal itulah yang menyebabkan tingkat kepercayaan diriku meningkat sehingga berani mencalonkan diri sebagai ketua OSIS. Bapak dan Ibu juga sangat mendukung. Di saat yang sama pula, Keenan mencalonkan diri sebagai ketua pramuka dan Hani mencalonkan diri sebagai ketua PMR.

Setelah melalui masa-masa kampanye dan drama-drama perpolitikan yang lumayan sengit, aku dinobatkan menjadi ketua OSIS terpilih. Keenan juga terpilih menjadi ketua Pramuka dan Hani terpilih menjadi ketua PMR. Hari-hari ke depan menjadi semakin sibuk dan penuh tantangan. Menjalankan organisasi dengan baik dan mempertahankan prestasi akademik, serta mengkaji pelajaran-pelajaran di pesantren dengan serius menjadi amanah yang cukup berat.

Sejak dahulu Pramuka dan OSIS telah menjadi musuh. Para pengurusnya sering kali berselisih. OSIS yang pengurusnya merupakan para siswa yang lurus, pintar, taat aturan, tangan kanan wakasek kesiswaan dan dambaan para guru, sedangkan pengurus pramuka bisa dibilang kebalikannya, walaupun tidak semua. Seringkali pengurus pramuka terkena razia oleh pengurus OSIS, baik razia handphone, seragam, atau barang bawaan lainnya. Pengurus pramuka yang cenderung lebih fleksibel dan tidak kaku merasa risih dengan sikap teman-temannya yang menjadi pengurus OSIS yang kaku dan bertingkah sok.

bersambung....